Paman Kaktus
di sebuah padang pasir yang panas hiduplah paman kaktus seorang diri. setiap hari hidupnya hanya menyimpan air hujan yang bisa di simpan dalam tabungan tubuhnya untuk bisa menyambung hidup agar menjadi ciptaan tuhan yang mandiri.
pada suatu hari,ia merasa bosan dengan keadaannya yang hanya seorang diri. ia menyesali semua hidupnya,mengapa tubuhnya tidak cantik seperti tumbuhan yang lain,dan kenapa ia hanya bisa bertahan di tempat yang panas. tidak seperti adik bonsai yang hidupnya selalu di sayang si empunya. dan hidup di tempat yang nyaman dan sejuk, serta di rawat setiap saat.
"siapa yang mau mengadopsiku. aku tumbuhan yang malang. dengan kulit yang menakutkan. jangankan anak-anak, orang dewasa saja enggan merawatku..hiks.. hiks.. tuhan sungguh tidak adil padaku" sesalnya sambil menangis
ia merasa bahwa takdirnya menjadi seorang kaktus sangatlah menyedihkan.
di siang hari yang panas...
ada seekor adik unta yang berjalan terengah-engah, dengan keadaan yang lunglai dan lemas. tubuhnya sangat kurus. tampaknya ia sedang kelaparan. wajahnya di penuhi dengan kesedihan dan memerlukan bantuan.
ia berjalan ke arah paman kaktus yang masih menggerutu dengan nasibnya sebagai tumbuhan berduri yang membuat orang-orang enggan mendekatinya.
"paman kaktus.." sapa adik unta lemas
"ada apa? tidak tahu apa, aku sekarang lagi sedih. aku benci menjadi diriku sendiri. orang-orang menjauhiku" tangisnya keras
"jangan begitu paman kaktus,setiap makhluk hidup sudah tuhan atur berdasarkan peran dan manfaatnya masing-masing. jangan mengeluh. syukuri saja keadaan kita masing-masing. karena dengan begitu tuhan sayang sama kita" paman kaktus mendengarkan dengan seksama apa yang di sampaikan oleh adik unta. sedikit demi sedikit ia merasa bahwa yang di akatakan adik unta ada benarnya juga
"a.. aku malu jadi tumbuhan berduri. tidak ada yang mau mendekatiku" kata paman kaktus menyerah
"kata siapa tak ada yang mau mendekatimu. aku mau kok berteman dengan paman kaktus dari sekarang"
"ha.. benarkah? kau mau berteman denganku?" tanya paman kaktus penuh girang
"tentu saja paman.. kita sekarang teman" katanya sembari menyodorkan tangan untuk bersalaman. akhirnya mereka berteman
"paman kaktus, dapatkah kau berbagi sesuatu untukku?"
"jika aku bisa, dengan senang hati adik unta.kau butuh apa?"
"aku lapar.. bolehkan aku meminta sedikit dari tunasmu?"
"wah.. tentu saja.. makanlah setiap tunasku. agar kau tak lapar adik unta. semoga kamu suka ya.. dengan tunasku" balas paman unta, bersemangat
"yeayyy.. makasih banyak paman kaktus. sebentar lagi aku akan segar lagi. aku janji aku selalu bersama paman kaktus.jangan putus asa yah.."
"oke adik unta"
sejak saat itu mereka berteman, adikunta menjadi teman yang baik untuk paman kaktus. ketika adik unta mencari air untuknya,ia tak lupa untuk membawakan pula untuk paman kaktus. dan begitupun paman kaktus,ia selalu memberikan tunasnya untuk dimakan adik unta. sejak saat itu pula, paman kaktus tak pernah menyerah dan mensyukuri hidupnya dengan saling berbagi dan tak pernah mengeluh.:)_
pesan:
-jangan mudah menyerah
-jangan lupa bersyukur
-jangan enggan berbagi
-bertemanlah!
tunggu di dongeng selanjutnya iyahhhh teman-teman.. dadahhhhh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar